Pertemuan 14 : Kisah Teladan Nabi Sulaiman As.
Melalui pemebelajaran jarak jauh ini siswa dapat :
1. Menjelaskan silsilah Nabi Sulaiman As.
2. Menyebutkan Sifat terpuji Nabi SulaiamnAs.
3. Menyebutkan mukjizat Nabi Sulaiman As.
. Kisah
Teladan Nabi Sulaimān ‘alaihissalam
Assalamu'alaikum Wr. Wb
Bagaimana kabar anaksholeh-sholehah?
Alhamdulillah semua dalam keadaan sehat dan selalu dalam lindungan Allah Swt.
Sebelum kita memulai pelajaran hari ini kita awali dengan membaca doa mau belajar...
Semoga dengan berdoa kita akan diberi kemudahan dalam belajar
dan ilmu yang kita dapatkan akan bermanfaat
Nabi Sulaimān ‘alaihissalam adalah putra Nabi Dāūd
‘alaihissalam Setelah Nabi Dāūd ‘alaihissalam wafat, Nabi Sulaimān
‘alaihissalam menggantikannya sebagai raja. meskipun kaya raya dan berkuasa
Nabi Sulaiman ‘alaihissalamtetap rendah hati dan tunduk kepada perintah Allah
Swt. Pada suatu hari Nabi Sulaiman ‘alaihissalam dan tentaranya melakukan perjalanan sampailah
mereka pada suatu lembah yang banyak semutnya akan tetapi tidak ada yang
menyadarainya kecuali Nabi Sulaiman ‘alaihissalam
Lalu pimpinan semut itu berkata "Hai semut-semut masuklah
ke sarang-sarang kalian agar kalian tidak terinjak oleh raja Sulaiman dan
tentaranya sedangkan mereka tidak menyadarinya". mendengar perkatan itu Nabi
Sulaiman‘alaihissalam tersenyum lalu Nabi Sulaiman ‘alaihissalam menghentikan
tentaranya sampai semut-semut itu masuk kesarangnya.
inilah mukjizat Nabi Sulaiman ‘alaihissalam yang diberikan
oleh Allah Swt yakni mengerti bahasa binatang. Mukjizat lain Nabi Sulaiman adalah
dapat memerintahkan kepada hewan angin dan jin sebagai mana terdapat dalam
surat An Naml ayat 17
oooo
Sebelum melanjutkan perjalanan Nabi Sulaiman ‘alaihissalam
meriksa tentaranya satu-persatu. saat sampai di bangsa burung Nabi
Sulaiman ‘alaihissalam merasa ada yang kurang lalu Nabi Sulaiman ‘alaihissalam
berkata mengapa aku tidak melihat burung hud-hud? apakah dia tidak ikut
perjalanan ini? lalu burung lain menjawab wahai raja Sulaiman sebenarnya tadi
hud-hud terbang bersama kita tapi tiba-tiba dia terbang entah kemana. Nabi
Sulaiman ‘alaihissalam berkata " kemana perginya hud-hud awas kalo
dia pergi tanpa alasan yang jelas akan aku hokum”
Tak berapa lama burung hud-hud
datang, berkata burung Hud-hud yang hinggap di depan Nabi Sulaiman sambil
menundukkan kepala ketakutan. “Aku telah melakukan penerbangan pengintaian dan
menemukan sesuatu yang sangat penting untuk diketahui oleh paduka Tuan. Aku
telah menemukan sebuah kerajaan yang besar dan mewah di negeri Saba yang
dikuasai dan diperintah oleh seorang ratu. Aku melihat seorang ratu itu duduk
di atas sebuah tahta yang megah bertaburkan permata yang berkilauan.
Aku melihat ratu dan rakyatnya tidak mengenal Tuhan Pencipta
alam semesta yang telah mengurniakan mereka kenikmatan dan kebahagian hidup.
Mereka tidak menyembah dan sujud kepada-Nya, tetapi kepada matahari. Mereka
bersujud kepadanya di kala terbit dan terbenam. Mereka telah disesatkan oleh
setan dari jalan yang lurus dan benar.”
Berkata Nabi Sulaiman ‘alaihissalam kepada Hud-hud: “Baiklah, kali ini
aku ampuni dosamu karena berita yang engkau bawakan ini yang aku anggap penting
untuk diperhatikan dan untuk mengesahkan kebenaran beritamu itu, bawalah
suratku ini ke Saba dan lemparkanlah ke dalam istana ratu yang engkau maksudkan
itu, kemudian kembalilah secepat-cepatnya, sambil kami menanti perkembangan
selanjutnya bagaimana jawapan ratu Saba atas suratku ini.”
Hud-hud terbang kembali menuju Saba dan setibanya di atas istana kerajaan Saba
dilemparkanlah surat Nabi Sulaiman ‘alaihissalam tepat di depan ratu
Balqis yang sedang duduk dengan megah di atas tahtanya.
la terkejut melihat sepucuk surat jatuh dari udara tepat di
depan wajahnya. la lalu mengangkat kepalanya melihat ke atas, ingin mengetahui
dari manakah surat itu datang dan siapakah yang secara kurang hormat
melemparkannya tepat di depannya. Kemudian diambillah surat itu oleh ratu,
dibuka dan baca isinya yang berbunyi:
“Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Penyayang, surat ini adalah dari padaku,
Sulaiman. Janganlah kamu bersikap sombong terhadapku dan menganggap dirimu
lebih tinggi daripadaku. Datanglah sekalian kepadaku berserah diri.”
Setelah dibacanya berulang kali surat Nabi Sulaiman ‘alaihissalam , Ratu
Balqis memanggil para pembesarnya dan para penasihat kerajaan berkumpul untuk
memusyawarahkan tindakan apa yang harus diambil sehubungan dengan surat Nabi
Sulaiman ‘alaihissalam yang diterimanya itu.
Berkatalah para pembesar itu ketika diminta petimbangannya: “Wahai paduka tuan
ratu, kami adalah putera-putera yang dibesarkan dan dididik untuk berperang dan
bertempur dan bukan untuk menjadi ahli pemikir atau perancang yang patut
memberi pertimbangan atau nasihat kepadamu. Kami menyerahkan kepadamu untuk
mengambil keputusan yang akan membawa kebaikan bagi kerajaan dan kami akan
tunduk dan melaksanakan segala perintah dan keputusanmu tanpa ragu. Kami tidak
akan gentar menghadapi segala ancaman dari mana pun datangnya demi menjaga keselamatanmu
dan keselamatan kerajaanmu.”
Ratu Balqis menjawab: “Aku memperoleh kesan dari uraianmu bahwa kamu
mengutamakan cara kekerasan dan kalau perlu kamu tidak akan gentar masuk medan
perang melawan musuh yang akan menyerbu. Aku sangat berterima kasih atas
kesetiaanmu kepada kerajaan dan kesediaanmu menyabung nyawa untuk menjaga
keselamatanku dan keselamatan kerajaanku. Akan tetapi aku tidak sependirian
dengan kamu sekalian.
Menurut pertimbanganku, lebih bijaksana bila kami menempuh jalan damai dan
menghindari cara kekerasan dan peperangan. Sebab bila kami menentang secara
kekerasan dan sampai terjadi perang dan musuh kami berhasil menyerbu masuk
kota-kota kami, maka nescaya akan berakibat kerusakan dan kehancuran yang
sangat menyedihkan.
Mereka akan menghancur binasakan segala bangunan, memperhambakan rakyat dan
merampas segala harta milik dan peninggalan nenek moyang kami. Hal yang
demikian itu adalah merupakan akibat yang wajar dari tiap peperangan yang
dialami oleh sejarah manusia dari masa ke semasa.
Maka menghadapi surat Nabi Sulaiman ‘alaihissalam yang mengandung ancaman
itu, aku akan coba melunakkan hatinya dengan mengirimkan sebuah hadiah kerajaan
yang akan terdiri dari barang-barang yang berharga dan bermutu tinggi yang
dapat mempesonakan hatinya dan menyilaukan matanya dan aku akan melihat
bagaimana ia memberi tanggapan dan reaksi terhadap hadiahku itu dan bagaimana
ia menerima utusanku di istananya.”
Selagi Ratu Balgis siap-siap mengatur hadiah kerajaan yang akan dikirim kepada
Sulaiman dan memilih orang-orang yang akan menjadi utusan kerajaan membawa
hadiah, tibalah hinggap di depan Nabi Sulaiman ‘alaihissalam burung
pengintai Hud-hud memberitakan kepadanya rancangan Balqis untuk mengirim utusan
membawa hadiah baginya sebagai jawaban atas surat beliau kepadanya.
Setelah mendengar berita yang dibawa oleh Hud-hud itu, Nabi Sulaiman ‘alaihissalam
mengatur rencana penerimaan utusan Ratu Balqis dan memerintahkan kepada pasukan
Jinnya agar menyediakan dan membangunkan sebuah bangunan yang megah yang tiada
taranya ya akan menyilaukan mata perutusan Balqis bila mereka tiba.
Tatkala perutusan Ratu Balqis datang, diterimalah mereka dengan ramah tamah
oleh Nabi Sulaiman dan setelah mendengar uraian mereka tentang maksud dan
tujuan kedatangan mereka dengan hadiah kerajaan yang dibawanya, berkatalah Nabi
Sulaiman ‘alaihissalam :
“Kembalilah kamu dengan hadiah-hadiah ini kepada ratumu. Katakanlah kepadanya
bahwa Allah telah memberiku rezeki dan kekayaan yang melimpah ruah dan
mengurniaiku dengan kurnia dan nikmat yang tidak diberikannya kepada seseorang
daripada makhluk-Nya.
Di samping itu aku telah diutuskan sebagai nabi dan rasul-Nya dan dianugerahi
kerajaan yang luas yang kekuasaanku tidak sahaja berlaku atas manusia tetapi
mencakup juga jenis makhluk Jin dan binatang-binatang. Maka bagaimana aku akan
dapat dibujuk dengan harta benda dan hadiah serupa ini?
Aku tidak dapat dilalaikan dari kewajiban dakwah kenabianku oleh harta benda
dan emas walaupun sepenuh bumi ini. Kamu telah disilaukan oleh benda dan
kemegahan duniawi, sehingga kamu memandang besar hadiah yang kamu bawakan ini
dan mengira bahawa akan tersilaulah mata kami dengan hadiah Ratumu.
Pulanglah kamu kembali dan sampaikanlah kepadanya bahwa kami akan mengirimkan
bala tentera yang sangat kuat yang tidak akan terkalahkan ke negeri Saba dan
akan mengeluarkan ratumu dan pengikut-pengikutnya dari negerinya sebagai-
orang-orang yang hina-dina yang kehilangan kerajaan dan kebesarannya, jika ia
tidak segera memenuhi tuntutanku dan datang berserah diri kepadaku.”
Perutusan Balqis kembali melaporkan kepada Ratunya apa yang
mereka alami dan apa yang telah diucapkan oleh Nabi Sulaiman ‘alaihissalam .
Ratu Balqis berfikir, jalan yang terbaik untuk menyelamatkan diri dan
kerajaannya ialah menyerah saja kepada tuntutan Sulaiman dan datang menghadap
dia di istananya.
Nabi Sulaiman ‘alaihissalam berhasrat akan menunjukkan kepada Ratu Balqis
bahwa ia memiliki kekuasaan ghaib di samping kekuasaan lahirnya dan bahwa apa
yang dia telah ancamkan melalui rombongan perutusan bukanlah ancaman yang
kosong. Maka bertanyalah beliau kepada pasukan Jinnya, siapakah diantara mereka
yang sanggup mendatangkan tahta Ratu Balgis sebelum orangnya datang berserah
diri.
Berkata Ifrit, seorang Jin yang tercerdik: “Aku sanggup membawa tahta itu dari
istana Ratu Balqis sebelum engkau sempat berdiri dari tempat dudukimu. Aku
adalah pesuruhmu yang kuat dan dapat dipercayai. Jin lain yang mempunyai ilmu
dan hikmah nyeletuk berkata: “Aku akan membawa tahta itu ke sini sebelum engkau
sempat memejamkan matamu.”
Ketika Nabi Sulaiman melihat tahta Balqis sudah berada di depannya, berkatalah
ia: Ini adalah salah satu kurnia Tuhan kepadaku untuk mencoba apakah aku
bersyukur atas kurnia-Nya itu atau mengingkari-Nya, karena barang siapa
bersyukur maka itu adalah semata-mata untuk kebaikan dirinya sendiri dan
barangsiapa mengingkari nikmat dan kurnia Allah, ia akan rugi di dunia dan di
akhirat dan sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Mulia.”
Menyongsong kedatangan Ratu Balqis, Nabi Sulaiman ‘alaihissalam
memerintahkan orang- orangnya agar mengubah sedikit bentuk dan warna tahta Ratu
itu yang sudah berada di depannya kemudian setelah Ratu itu tiba berserta
pengiring-pengiringnya, bertanyalah Nabi Sulaiman ‘alaihissalam seraya
menundingkan kepada tahtanya: “Serupa inikah tahtamu?” Balqis menjawab:
“Seakan-akan ini adalah tahtaku sendiri,” seraya bertanya-tanya dalam hatinya,
bagaimana mungkin tahtanya berada di sini padahal ia yakin tahta itu berada di
istana tatkala ia bertolak meninggalkan Saba.
Selagi Balgis berada dalam keadaan kacau fikiran, keheranan melihat tahta
kerajaannya sudah berpindah ke istana Raja Sulaiman, ia dibawa masuk ke dalam
sebuah ruangan yang sengaja dibangun untuk penerimaannya. Lantai dan
dinding-dindingnya terbuat dari kaca putih. Balqis segera menyingkapkan
pakaiannya ke atas betisnya ketika berada dalam ruangan itu, mengira ia berada
di atas sebuah kolam air yang dapat membasahi tubuh dan pakaiannya.
Berkata Nabi Sulaiman ‘alaihissalam kepadanya: “Engkau tidak usah
menyingkap pakaianmu. Engkau tidak berada di atas kolam air. Apa yang engkau
lihat itu adalah kaca-kaca putih yang menjadi lantai dan dinding ruangan ini.”
“Oh, Tuhanku,” Balqis berkata menyadari kelemahan dirinya terhadap kebesaran
dan kekuasaan Tuhan yang dipertunjukkan oleh Nabi Sulaiman, “aku telah lama
tersesat berpaling daripada-Mu, melalaikan nikmat dan kurnia-Mu, merugikan dan
menzalimi diriku sendiri sehingga terjatuh dari cahaya dan rahmat-Mu. Ampunilah
aku. Aku berserah diri kepada Sulaiman Nabi-Mu dengan ikhlas dan keyakinan
penuh. Kasihanilah diriku wahai Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.”
Mu’jizāt-nya yang paling terkenal adalah diberinya keistimewaan oleh Allah Subhanahu
wata’ala, yaitu dapat memerintah bukan hanya kepada manusia, melainkan juga
kepada hewan, angin, dan jin.
Nabi Sulaimān ‘alaihissalam dapat menjadikan angin bertiup atas
perintahnya ke tempat yang ia kehendaki. Allah Subhanahu wata’ala pun menundukkan
jin-jin untuk melayani Sulaimān. Di antara mereka ada yang dapat membangun
istana dan benteng-benteng, ada yang bertugas menyelam di laut untuk
mengeluarkan mutiara dan batu-batu mulia. Allah Subhanahu wata’ala memberi
kekuasaan pada Nabi Sulaimān ‘alaihissalam atas setan-setan yang kafir sehingga
ia mampu mengikat mereka untuk mencegah kejahatannya.
Allah Subhanahu wata’ala juga memberinya mukjizat berupa
kemampuan mengerti bahasa binatang. Meskipun kaya raya dan berkuasa, Nabi
Sulaimān ‘alaihissalam tetap rendah hati, patuh dan tunduk pada perintah Allah
Subhanahu wata’ala Kisah Nabi Sulaimān ‘alaihissalam terdapat dalam al-Qur’ān
Q.S. an-Naml/27: 15-44. Doa Nabi Sulaimān ‘alaihissalam selalu dikabulkan Allah
Subhanahu wata’ala, yaitu tidak ada seorang pun yang memiliki kerajaan besar
dan kaya raya seperti kerajaannya.
Keteladanan Nabi Sulaiman
1. Bersikap rendah hati
2. Selalu ber syukur kepada Allah
Swt
3. Bersikap lemah lembut kepada semua
makhluk hidup
4. Selalu taad kepada Allah Swt dan Rasul-Nya
Nah... anak sholeh sholehah untuk memperjelas pemahaman kalian silahkan kalian lihat video pembelajaran dibawah ini
TUGAS
1. Nabi sulaiman adalah keturunan Nabi ….
2. Ratu Negeri Saba bernama
3. Sebutkan 3 mukjizat nabi sulaiman
4. Sebutkan 3 keteladan nabi sulaiamn
Bangsad
ReplyDeleteMinta kunci jawaban
ReplyDelete1. Daun a.s.
ReplyDelete2.balqis
3.diatas
4.diatas