PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BP

Pertemuan 14 : Kisah Teladan Nabi Sulaiman As.





Kisah Keteladanan Nabi Sulaiman A.s


3.13. Memahami kisah keteladanan Nabi Sulaiman A.s
4.13. Menceritakan kisah keteladanan Nabi Sulaiman A.s


Melalui pemebelajaran jarak jauh ini siswa dapat :

1. Menjelaskan silsilah Nabi Sulaiman As.

2. Menyebutkan Sifat terpuji Nabi SulaiamnAs.

3. Menyebutkan mukjizat Nabi Sulaiman As.



. Kisah Teladan Nabi Sulaimān ‘alaihissalam

Assalamu'alaikum Wr. Wb

Bagaimana kabar anaksholeh-sholehah?

Alhamdulillah semua dalam keadaan sehat dan selalu dalam lindungan Allah Swt.

Sebelum kita memulai pelajaran hari ini kita awali dengan membaca doa mau belajar...


Semoga dengan berdoa kita akan diberi kemudahan dalam belajar dan ilmu yang kita dapatkan akan bermanfaat

Nabi Sulaimān ‘alaihissalam adalah putra Nabi Dāūd ‘alaihissalam Setelah Nabi Dāūd ‘alaihissalam wafat, Nabi Sulaimān ‘alaihissalam menggantikannya sebagai raja. meskipun kaya raya dan berkuasa Nabi Sulaiman alaihissalamtetap rendah hati dan tunduk kepada perintah Allah Swt. Pada suatu hari Nabi Sulaiman ‘alaihissalam   dan tentaranya melakukan perjalanan sampailah mereka pada suatu lembah yang banyak semutnya akan tetapi tidak ada yang menyadarainya kecuali Nabi Sulaiman ‘alaihissalam 

Lalu pimpinan semut itu berkata "Hai semut-semut masuklah ke sarang-sarang kalian agar kalian tidak terinjak oleh raja Sulaiman dan tentaranya sedangkan mereka tidak menyadarinya". mendengar perkatan itu Nabi Sulaiman‘alaihissalam  tersenyum lalu Nabi Sulaiman ‘alaihissalam  menghentikan tentaranya sampai semut-semut itu masuk kesarangnya.

inilah mukjizat Nabi Sulaiman ‘alaihissalam  yang diberikan oleh Allah Swt yakni mengerti bahasa binatang. Mukjizat lain Nabi Sulaiman adalah dapat memerintahkan kepada hewan angin dan jin sebagai mana terdapat dalam surat An Naml ayat 17

oooo

Sebelum melanjutkan perjalanan Nabi Sulaiman ‘alaihissalam  meriksa tentaranya satu-persatu.  saat sampai di bangsa burung Nabi Sulaiman ‘alaihissalam  merasa ada yang kurang lalu Nabi Sulaiman ‘alaihissalam  berkata mengapa aku tidak melihat burung hud-hud? apakah dia tidak ikut perjalanan ini? lalu burung lain menjawab wahai raja Sulaiman sebenarnya tadi hud-hud terbang bersama kita tapi tiba-tiba dia terbang entah kemana. Nabi Sulaiman ‘alaihissalam  berkata " kemana perginya hud-hud awas kalo dia pergi tanpa alasan yang jelas akan aku hokum”



Tak berapa lama burung hud-hud datang, berkata burung Hud-hud yang hinggap di depan Nabi Sulaiman sambil menundukkan kepala ketakutan. “Aku telah melakukan penerbangan pengintaian dan menemukan sesuatu yang sangat penting untuk diketahui oleh paduka Tuan. Aku telah menemukan sebuah kerajaan yang besar dan mewah di negeri Saba yang dikuasai dan diperintah oleh seorang ratu. Aku melihat seorang ratu itu duduk di atas sebuah tahta yang megah bertaburkan permata yang berkilauan.

Aku melihat ratu dan rakyatnya tidak mengenal Tuhan Pencipta alam semesta yang telah mengurniakan mereka kenikmatan dan kebahagian hidup. Mereka tidak menyembah dan sujud kepada-Nya, tetapi kepada matahari. Mereka bersujud kepadanya di kala terbit dan terbenam. Mereka telah disesatkan oleh setan dari jalan yang lurus dan benar.”


Berkata Nabi Sulaiman ‘alaihissalam  kepada Hud-hud: “Baiklah, kali ini aku ampuni dosamu karena berita yang engkau bawakan ini yang aku anggap penting untuk diperhatikan dan untuk mengesahkan kebenaran beritamu itu, bawalah suratku ini ke Saba dan lemparkanlah ke dalam istana ratu yang engkau maksudkan itu, kemudian kembalilah secepat-cepatnya, sambil kami menanti perkembangan selanjutnya bagaimana jawapan ratu Saba atas suratku ini.”


Hud-hud terbang kembali menuju Saba dan setibanya di atas istana kerajaan Saba dilemparkanlah surat Nabi Sulaiman ‘alaihissalam  tepat di depan ratu Balqis yang sedang duduk dengan megah di atas tahtanya.

la terkejut melihat sepucuk surat jatuh dari udara tepat di depan wajahnya. la lalu mengangkat kepalanya melihat ke atas, ingin mengetahui dari manakah surat itu datang dan siapakah yang secara kurang hormat melemparkannya tepat di depannya. Kemudian diambillah surat itu oleh ratu, dibuka dan baca isinya yang berbunyi:

“Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Penyayang, surat ini adalah dari padaku, Sulaiman. Janganlah kamu bersikap sombong terhadapku dan menganggap dirimu lebih tinggi daripadaku. Datanglah sekalian kepadaku berserah diri.”

Setelah dibacanya berulang kali surat Nabi Sulaiman ‘alaihissalam , Ratu Balqis memanggil para pembesarnya dan para penasihat kerajaan berkumpul untuk memusyawarahkan tindakan apa yang harus diambil sehubungan dengan surat Nabi Sulaiman ‘alaihissalam  yang diterimanya itu.


Berkatalah para pembesar itu ketika diminta petimbangannya: “Wahai paduka tuan ratu, kami adalah putera-putera yang dibesarkan dan dididik untuk berperang dan bertempur dan bukan untuk menjadi ahli pemikir atau perancang yang patut memberi pertimbangan atau nasihat kepadamu. Kami menyerahkan kepadamu untuk mengambil keputusan yang akan membawa kebaikan bagi kerajaan dan kami akan tunduk dan melaksanakan segala perintah dan keputusanmu tanpa ragu. Kami tidak akan gentar menghadapi segala ancaman dari mana pun datangnya demi menjaga keselamatanmu dan keselamatan kerajaanmu.”


Ratu Balqis menjawab: “Aku memperoleh kesan dari uraianmu bahwa kamu mengutamakan cara kekerasan dan kalau perlu kamu tidak akan gentar masuk medan perang melawan musuh yang akan menyerbu. Aku sangat berterima kasih atas kesetiaanmu kepada kerajaan dan kesediaanmu menyabung nyawa untuk menjaga keselamatanku dan keselamatan kerajaanku. Akan tetapi aku tidak sependirian dengan kamu sekalian.


Menurut pertimbanganku, lebih bijaksana bila kami menempuh jalan damai dan menghindari cara kekerasan dan peperangan. Sebab bila kami menentang secara kekerasan dan sampai terjadi perang dan musuh kami berhasil menyerbu masuk kota-kota kami, maka nescaya akan berakibat kerusakan dan kehancuran yang sangat menyedihkan.

Mereka akan menghancur binasakan segala bangunan, memperhambakan rakyat dan merampas segala harta milik dan peninggalan nenek moyang kami. Hal yang demikian itu adalah merupakan akibat yang wajar dari tiap peperangan yang dialami oleh sejarah manusia dari masa ke semasa.


Maka menghadapi surat Nabi Sulaiman ‘alaihissalam  yang mengandung ancaman itu, aku akan coba melunakkan hatinya dengan mengirimkan sebuah hadiah kerajaan yang akan terdiri dari barang-barang yang berharga dan bermutu tinggi yang dapat mempesonakan hatinya dan menyilaukan matanya dan aku akan melihat bagaimana ia memberi tanggapan dan reaksi terhadap hadiahku itu dan bagaimana ia menerima utusanku di istananya.”


Selagi Ratu Balgis siap-siap mengatur hadiah kerajaan yang akan dikirim kepada Sulaiman dan memilih orang-orang yang akan menjadi utusan kerajaan membawa hadiah, tibalah hinggap di depan Nabi Sulaiman ‘alaihissalam  burung pengintai Hud-hud memberitakan kepadanya rancangan Balqis untuk mengirim utusan membawa hadiah baginya sebagai jawaban atas surat beliau kepadanya.


Setelah mendengar berita yang dibawa oleh Hud-hud itu, Nabi Sulaiman ‘alaihissalam  mengatur rencana penerimaan utusan Ratu Balqis dan memerintahkan kepada pasukan Jinnya agar menyediakan dan membangunkan sebuah bangunan yang megah yang tiada taranya ya akan menyilaukan mata perutusan Balqis bila mereka tiba.

Tatkala perutusan Ratu Balqis datang, diterimalah mereka dengan ramah tamah oleh Nabi Sulaiman dan setelah mendengar uraian mereka tentang maksud dan tujuan kedatangan mereka dengan hadiah kerajaan yang dibawanya, berkatalah Nabi Sulaiman ‘alaihissalam :


“Kembalilah kamu dengan hadiah-hadiah ini kepada ratumu. Katakanlah kepadanya bahwa Allah telah memberiku rezeki dan kekayaan yang melimpah ruah dan mengurniaiku dengan kurnia dan nikmat yang tidak diberikannya kepada seseorang daripada makhluk-Nya.


Di samping itu aku telah diutuskan sebagai nabi dan rasul-Nya dan dianugerahi kerajaan yang luas yang kekuasaanku tidak sahaja berlaku atas manusia tetapi mencakup juga jenis makhluk Jin dan binatang-binatang. Maka bagaimana aku akan dapat dibujuk dengan harta benda dan hadiah serupa ini?


Aku tidak dapat dilalaikan dari kewajiban dakwah kenabianku oleh harta benda dan emas walaupun sepenuh bumi ini. Kamu telah disilaukan oleh benda dan kemegahan duniawi, sehingga kamu memandang besar hadiah yang kamu bawakan ini dan mengira bahawa akan tersilaulah mata kami dengan hadiah Ratumu.

Pulanglah kamu kembali dan sampaikanlah kepadanya bahwa kami akan mengirimkan bala tentera yang sangat kuat yang tidak akan terkalahkan ke negeri Saba dan akan mengeluarkan ratumu dan pengikut-pengikutnya dari negerinya sebagai- orang-orang yang hina-dina yang kehilangan kerajaan dan kebesarannya, jika ia tidak segera memenuhi tuntutanku dan datang berserah diri kepadaku.”

Perutusan Balqis kembali melaporkan kepada Ratunya apa yang mereka alami dan apa yang telah diucapkan oleh Nabi Sulaiman ‘alaihissalam . Ratu Balqis berfikir, jalan yang terbaik untuk menyelamatkan diri dan kerajaannya ialah menyerah saja kepada tuntutan Sulaiman dan datang menghadap dia di istananya.


Nabi Sulaiman ‘alaihissalam  berhasrat akan menunjukkan kepada Ratu Balqis bahwa ia memiliki kekuasaan ghaib di samping kekuasaan lahirnya dan bahwa apa yang dia telah ancamkan melalui rombongan perutusan bukanlah ancaman yang kosong. Maka bertanyalah beliau kepada pasukan Jinnya, siapakah diantara mereka yang sanggup mendatangkan tahta Ratu Balgis sebelum orangnya datang berserah diri.


Berkata Ifrit, seorang Jin yang tercerdik: “Aku sanggup membawa tahta itu dari istana Ratu Balqis sebelum engkau sempat berdiri dari tempat dudukimu. Aku adalah pesuruhmu yang kuat dan dapat dipercayai. Jin lain yang mempunyai ilmu dan hikmah nyeletuk berkata: “Aku akan membawa tahta itu ke sini sebelum engkau sempat memejamkan matamu.”


Ketika Nabi Sulaiman melihat tahta Balqis sudah berada di depannya, berkatalah ia: Ini adalah salah satu kurnia Tuhan kepadaku untuk mencoba apakah aku bersyukur atas kurnia-Nya itu atau mengingkari-Nya, karena barang siapa bersyukur maka itu adalah semata-mata untuk kebaikan dirinya sendiri dan barangsiapa mengingkari nikmat dan kurnia Allah, ia akan rugi di dunia dan di akhirat dan sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Mulia.”


Menyongsong kedatangan Ratu Balqis, Nabi Sulaiman ‘alaihissalam  memerintahkan orang- orangnya agar mengubah sedikit bentuk dan warna tahta Ratu itu yang sudah berada di depannya kemudian setelah Ratu itu tiba berserta pengiring-pengiringnya, bertanyalah Nabi Sulaiman ‘alaihissalam seraya menundingkan kepada tahtanya: “Serupa inikah tahtamu?” Balqis menjawab: “Seakan-akan ini adalah tahtaku sendiri,” seraya bertanya-tanya dalam hatinya, bagaimana mungkin tahtanya berada di sini padahal ia yakin tahta itu berada di istana tatkala ia bertolak meninggalkan Saba.

Selagi Balgis berada dalam keadaan kacau fikiran, keheranan melihat tahta kerajaannya sudah berpindah ke istana Raja Sulaiman, ia dibawa masuk ke dalam sebuah ruangan yang sengaja dibangun untuk penerimaannya. Lantai dan dinding-dindingnya terbuat dari kaca putih. Balqis segera menyingkapkan pakaiannya ke atas betisnya ketika berada dalam ruangan itu, mengira ia berada di atas sebuah kolam air yang dapat membasahi tubuh dan pakaiannya.


Berkata Nabi Sulaiman ‘alaihissalam  kepadanya: “Engkau tidak usah menyingkap pakaianmu. Engkau tidak berada di atas kolam air. Apa yang engkau lihat itu adalah kaca-kaca putih yang menjadi lantai dan dinding ruangan ini.”


“Oh, Tuhanku,” Balqis berkata menyadari kelemahan dirinya terhadap kebesaran dan kekuasaan Tuhan yang dipertunjukkan oleh Nabi Sulaiman, “aku telah lama tersesat berpaling daripada-Mu, melalaikan nikmat dan kurnia-Mu, merugikan dan menzalimi diriku sendiri sehingga terjatuh dari cahaya dan rahmat-Mu. Ampunilah aku. Aku berserah diri kepada Sulaiman Nabi-Mu dengan ikhlas dan keyakinan penuh. Kasihanilah diriku wahai Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.”


Mu’jizāt-nya yang paling terkenal adalah diberinya keistimewaan oleh Allah Subhanahu wata’ala, yaitu dapat memerintah bukan hanya kepada manusia, melainkan juga kepada hewan, angin, dan jin. 

Nabi Sulaimān ‘alaihissalam dapat menjadikan angin bertiup atas perintahnya ke tempat yang ia kehendaki. Allah Subhanahu wata’ala pun menundukkan jin-jin untuk melayani Sulaimān. Di antara mereka ada yang dapat membangun istana dan benteng-benteng, ada yang bertugas menyelam di laut untuk mengeluarkan mutiara dan batu-batu mulia. Allah Subhanahu wata’ala memberi kekuasaan pada Nabi Sulaimān ‘alaihissalam atas setan-setan yang kafir sehingga ia mampu mengikat mereka untuk mencegah kejahatannya. 

Allah Subhanahu wata’ala juga memberinya mukjizat berupa kemampuan mengerti bahasa binatang. Meskipun kaya raya dan berkuasa, Nabi Sulaimān ‘alaihissalam tetap rendah hati, patuh dan tunduk pada perintah Allah Subhanahu wata’ala Kisah Nabi Sulaimān ‘alaihissalam terdapat dalam al-Qur’ān Q.S. an-Naml/27: 15-44. Doa Nabi Sulaimān ‘alaihissalam selalu dikabulkan Allah Subhanahu wata’ala, yaitu tidak ada seorang pun yang memiliki kerajaan besar dan kaya raya seperti kerajaannya.

 

Keteladanan Nabi Sulaiman

1.     Bersikap rendah hati

2.     Selalu ber syukur kepada Allah Swt

3.     Bersikap lemah lembut kepada semua makhluk hidup

4.     Selalu taad kepada Allah Swt dan Rasul-Nya


Nah... anak sholeh sholehah untuk memperjelas pemahaman kalian silahkan kalian lihat video pembelajaran dibawah ini


 

baiklah anak-anaksekalian semoga setelah kita belajar tentang Keteladanan Nabis Sulaiman 'alaihissalam kita dapat meneladani sifat-sifatnya.
Sekian pembelajaran kita hari ini
Wassalamualaikum Wr. Wb

TUGAS

1.     Nabi sulaiman adalah keturunan Nabi ….

2.     Ratu Negeri Saba bernama

3.     Sebutkan 3 mukjizat nabi sulaiman

4.      Sebutkan 3 keteladan nabi sulaiamn

 


Print Friendly and PDF

3 Responses to "Pertemuan 14 : Kisah Teladan Nabi Sulaiman As."

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel