Pertemuan 13 : Kejujuran dan Kasih Sayang Rasulullah SAW
KEJUJURAN DAN KASIH SAYANG RASULULLAH SAW
KETELADANAN RASULULLAH
Rasulullah adalah seorang nabi dan juga rosul tidak hanya membawa dan mengajarkan risalah Islam tetapi beliau pula merupakan contoh dan keteladanan bagi tiap semua umat Islam, berikut ini beberapa keteladan Rasulullah dari sekian banyak keteladanan yang di contohkan Rasulullah:
1.
Kejujuran Rasulullah SAW
Nabi Muhammad saw. sejak kecil sudah menjadi yatim piatu.
Oleh sebab itu, beliau sangat mencintai anak yatim dan menganjurkan umatnya
untuk merawat, mendidik, dan mencintai anak yatim .Di samping itu, Nabi
Muhammad saw. terkenal sangat jujur. Sikap jujur tersebut sudah
diperlihatkan sebelum beliau diangkat menjadi rasul.
Pada usia tiga puluh
lima tahun, Nabi Muhammad saw. bersama-sama dengan orang-orang Quraisy
diminta untuk memperbaiki Ka’bah. Ketika pembangunan sudah sampai ke
bagian Hajar Aswad, bangsa Quraisy berselisih tentang siapa yang mendapatkan
kehormatan untuk meletakkan Hajar Aswad ke tempatnya semula. Pada akhirnya,
mereka sepakat menunjuk Muhammad saw. sebagai orang yang tepat untuk melakukan
hal tersebut.
Rasulullah pun kemudian menyarankan suatu jalan keluar yang
sebelumnya tidak terpikirkan oleh mereka. Beliau mengambil selembar selendang,
kemudian Hajar Aswad itu diletakkan di tengah-tengan selendang tersebut. Beliau
lalu meminta seluruh pemuka kabilah yang berselisih untuk memegang ujung-ujung
selendang itu. Mereka kemudian mengangkat Hajar Aswad itu bersama-sama.
Setelah mendekati tempatnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam-lah yang kemudian meletakkan Hajar Aswad tersebut. Ini merupakan jalan
keluar yang terbaik. Seluruh kabilah setuju dan meridhai jalan keluar ini.
Mereka pun tidak jadi saling menumpahkan darah.
Sejak saat itu, beliau dikenal di antara kaumnya dengan sifat-sifat yang terpuji. Para sahabat dan pengikutnya sangat menghormati dan mencintai beliau sehingga beliau diberi gelar ”al-Amin”, artinya orang yang dapat dipercaya.
Mari kita teladani sifat jujur Nabi Muhammad saw. dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, jika orang tua kita minta bantuan untuk membeli sabun mandi di warung, ada sisa uang pembelian, uang itu harus dikembalikan kepada orang tua. Percayalah, anak yang jujur pasti disayangi teman-teman, guru dan orang tua.
2. Kasih Sayang
Rasulullah SAW terhadap anak, keluarga, orang tua, dan masyarakat
Pada zaman Jahiliyah, penduduk Mekah tidak menghargai
anak perempuan. Namun, Nabi Muhammad saw. justru menggendong putrinya Fatimah
yang masih balita sambil tawaf mengelilingi Ka’bah.
Begitu pula setelah Fatimah dewasa dan dikaruniai anak;
Rasulullah saw. menyayangi cucunya yang bernama Hasan dan Husein. Sebagaimana
dikisahkan dalam hadiś beliau yang artinya berikut ini. ”Nabi Muhammad
saw. mencium cucunya Hasan bin Ali RA, sedangkan di dekat beliau ada Aqra’
bin Hābis. Aqra’ berkata: ”Aku mempunyai sepuluh anak, tetapi aku tidak pernah
mencium seorang pun di antara mereka.” Mendengar hal itu, Rasulullah saw.
memandang Aqra’ lalu bersabda: "Barangsiapa tidak mau berbelas kasih, maka
ia tidak akan mendapatkan belas kasih.” (H.R. al-Bukhari dan Muslim).
Selain hadis di atas hadis Rasulullah saw., mengajarkan pula untuk hormat kepada orang
tua seperti dalam hadis yang artinya berikut ini. ”Aku (Ibnu Mas’ud) pernah
bertanya kepada Nabi saw. ... ”Amal apakah yang paling disukai oleh Allah
Swt.?” Nabi saw. bersabda: ”Mengerjakan salat tepat pada waktunya.” Aku
bertanya lagi: ”Kemudian apa?” Nabi saw. menjawab: ”Berbaktilah kepada kedua
orang tua.” Aku kembali bertanya: ”Lalu apa lagi?” Nabi saw. menjawab: ”Jihad
fi sabilillah.” (H.R. al-Bukhari dan Muslim). Rasulullah saw. tidak pernah
menyakiti hati orang lain. Hal itu dapat dibuktikan dalam hadiś beliau yang
artinya: ” Barangsiapa yang beriman kepada Allah Swt. dan Hari Akhir, maka
hendaklah ia berkata yang baik atau diam.” (H.R. al-Bukhari dan Muslim).
3. Kepedulian Rasulullah SAW terhadap Lingkungan
Kepedulian Rasulullah saw. bukan hanya pada ibadah
seperti salat, tetapi beliau pun peduli terhadap lingkungan hidup.
Hal itu tercermin pada perilaku beliau
antara lain, sebagai berikut.
a. Nabi Muhammad saw.
sangat hemat dalam mempergunakan air; itu dibuktikan pada anjuran beliau agar tidak berlebihan dalam
pemakaian air dalam berwudu
b. Nabi Muhammad saw.
mengajarkan agar tidak melakukan kerusakan di muka bumi ini.
4. Pembawa Rahmat bagi
Alam Semesta
Nabi Muhammad saw. diutus oleh Allah Swt. sebagai Rahmatan
lil Ălamín atau sebagai pembawa kasih sayang bagi alam semesta ini Tentunya kalian ingin tahu lebih jauh
apa tujuan Nabi Muhammad saw. berdakwah. Tujuan dakwah Nabi Muhammad saw.
adalah untuk mengubah keadaan masyarakat Jahiliyah menjadi masyarakat yang
sejahtera berdasarkan agama Tauhid, yaitu agama yang menyakini bahwa Allah Swt.
adalah Tuhan Yang Maha Esa. Misi kedamaian dan kesejahteraan hidup
tersebut bukan hanya bagi bangsa Arab ketika itu, tetapi juga bagi seluruh alam
sampai sekarang dan akhir zaman.
Nabi Muhammad saw. selain mengajak kaumnya untuk
mengutamakan kemurnian aqidah dan selalu menyembah Allah Yang Maha Esa. Beliau
juga menanamkan akhlak terpuji yang membawa kebaikan manusia hidup di dunia
hingga akhirat.
Salah satu sifat terpuji yang dapat kita cermati, ketika
beliau dan pengikutnya hijrah ke Kota Madinah adalah beliau mampu menanamkan
sikap persaudaraan antara kaum pendatang (Muhajirin) dengan kaum Ansar sehingga
mereka saling menolong untuk menciptakan daerah yang tertib dan aman. Di
samping itu, masyarakat berperilaku sopan santun sesuai ajaran Rasulullah
saw. Sebagai umat Nabi Muhammad saw., kita harus menjunjung tinggi ajaran
beliau, misalnya kita menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi orang
yang lebih muda.
Kita
berperilaku sopan dan bertutur kata santun terhadap orang tua, guru dan
masyarakat sekitar. Juga kita menjaga lingkungan kita agar selalu bersih karena
”Kebersihan adalah sebagian dari iman.” Oleh sebab itu, kita tidak membuang
sampah di kali atau selokan karena selokan yang penuh sampah akan
dangkal, saluran air tidak lancar sehingga di musim hujan, daerah tersebut
menjadi banjir.
Anak-anak, ayo kita simak video pembelajaran berikut ini
0 Response to "Pertemuan 13 : Kejujuran dan Kasih Sayang Rasulullah SAW"
Post a Comment