PERTEMUAN 14: KETELADANAN NABI IBRAHIM A.S. DAN NABI ISMAIL A.S.
KETELADANAN NABI IBRAHIM A.S. DAN NABI ISMAIL A.S.
KOMPETENSI DASAR
- Meyakini kebenaran kisah Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s.
- Menunjukkan rasa ingin tahu, sabar, rela berkorban, hormat, dan patuh kepada orangtua sebagai implementasi pemahaman kisah keteladanan Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s
- Memahami kisah keteladanan Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s.
- Menceritakan kisah keteladanan Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s.
TUJUAN PEMBELAJARAN
- Memahami kisah keteladanan Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s.
- Menceritakan kisah keteladanan Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s.
MATERI POKOK : KISAH NABI IBRAHIM A.S. DAN NABI ISMAIL A.S
KEGIATAN PEMBELAJARAN
I. KEGIATAN AWAL
1. Salam dan Doa
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Apa kabar anak-anak kelas tiga yang salih salihah? Semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT, selalu diberi kesehatan dan kelancaran dalam beraktifitas, Amin Ya Rabbal ‘Alamin.
Mari kita awali pembelajaran hari ini dengan membaca doa.
2. Tadarus Al-Qur’an
3. Asmaul Husna
4. Pesan Protokol Kesehatan
II. KEGIATAN INTI
Anak-anak, mari kita baca kembali rangkuman materi kisah keteladanan Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s.
A. KISAH KETELADANAN NABI IBRAHIM A.S.
1. KISAH NABI IBRAHIM A.S
Nabi Ibrahim a.s lahir di Babilonia (sekarang Irak). Ayahnya bernama Azar bin Nahur. Kala itu, Babilonia dipimpin oleh seorang raja yang sangat zalim, yaitu Namrud bin Kan’an bin Kush. Babilonia adalah negeri yang kaya. Rakyatnya hidup makmur, tetapi mereka tidak mengenal Allah Swt. Penduduk Babilonia justru menyembah patung. Lucunya, patungpatung itu dibuat oleh mereka sendiri.
Anak Nabi Ibrahim a.s.
Nabi Ibrahim a.s memiliki anak bernama Ismail dan Ishaq. Antara Ismail dan Ishaq berbeda ibu, tetapi ayahnya tetap Ibrahim. Ibunda Ismail bernama Hajar dan Ibunda Ishaq bernama Sarah. Menurut riwayat, keturunan Nabi Ishaq a.s menurunkan Nabi Musa a.s. dan dari keturunan Nabi Ismail a.s. menurunkan Nabi Muhammad saw. Oleh karena itu, Nabi Ibrahim a.s. dikenal sebagai Bapak Para Nabi.
Kehidupan Nabi Ibrahim a.s.
Ibrahim sejak kecil hidup di lingkungan yang penuh kemusyrikan dan kekufuran. Beliau dibesarkan oleh seorang ayah yang tidak seiman dengannya. Ayah Ibrahim ahli dalam memahat patung. Patung-patung ini dijual kepada penduduk Babilonia. Patung-patung itulah yang kemudian dijadikan sesembahan. Ayah Ibrahim menyuruh Ibrahim untuk menjual patung-patung itu. Namun, berkat bimbingan Allah Swt., Ibrahim dengan halus menolak perintah ayahnya. Menurut Ibrahim, kebiasaan penduduk Babilonia, termasuk ayahnya sendiri keliru. Satu-satunya cara menyadarkan penduduk Babilonia kembali ke jalan yang benar adalah menyadarkan atas kelemahan patung sebagai sesembahan. Hanya Allah Swt. Yang Maha Esa dan Mahakuasa yang berhak disembah. Dialah pencipta alam semesta beserta isinya. Patung-patung itu tidak dapat membela dirinya sendiri, apalagi membela kawannya.
Berdakwah kepada Ayahnya
Azar tidak hanya pembuat patung, tetapi ia juga menyembah patung. Sebelum berdakwah kepada penduduk Babilonia, Nabi Ibrahim a.s. harus menyadarkan dulu ayahnya. Berdakwah kepada ayahnya tidaklah mudah karena ayahnya tetap bersikukuh dengan keyakinannya. Usaha Nabi Ibrahim a.s. sudah maksimal, Allah Swt. yang menentukan. Sebagai anak, Nabi Ibrahim a.s. sangat ingin menyelamatkan ayahnya. Sikap ayahnya yang menolak ajaran Allah Swt. tidak membuat Nabi Ibrahim a.s. larut dalam kesedihan. Sikapnya tetap teguh untuk menyebarkan pesan-pesan Allah Swt.
Raja Namrud yang Zalim
Raja Namrud memerintah dengan kejam. Semua orang harus taat, tidak boleh melawannya. Jika ada yang berani melawan, nyawa taruhannya. Rakyat hidup bagaikan budak. Keadaan itu tidak membuat Namrud puas. Ia merasa dirinya layak disembah. Ia ingin dipertuhankan. Ia berpikir, rakyat pasti mau menyembahnya. Patung-patung yang tak bernyawa saja disembah, apalagi raja yang sangat berkuasa.
Menunjukkan Kelemahan Patung
Nabi Ibrahim a.s. berdakwah tak kenal lelah, tetapi penduduk Babilonia menolak keras. Mereka tetap pada keyakinannya menyembah patung-patung yang mereka buat sendiri. Namun, Nabi Ibrahim a.s. tidak kehilangan akal. Ada rencana lain, barangkali penduduk Babilonia memerlukan bukti. Orang-orang Babilonia mempunyai suatu tradisi, yaitu setiap tahun mereka pergi meninggalkan negerinya. Sewaktu Raja Namrud dan kaumnya meninggalkan negeri, kampung mereka ditinggalkan kosong. Kesempatan itu dipergunakan Nabi Ibrahim a.s. untuk menghancurkan patung-patung Raja Namrud dan kaumnya. Dengan kapak yang telah dipersiapkan, mulailah Nabi Ibrahim a.s. menghancurkan patung-patung itu satu per satu. Hanya satu patung yang paling besar tidak dihancurkan. Lalu, kapak yang dipergunakan menghancurkan patung-patung itu dikalungkan di leher patung yang paling besar tadi.
Akibat Perbuatan Ibrahim
Ketika Raja Namrud dan kaumnya datang ke pusat pemujaan, betapa terkejutnya mereka semua karena patung-patung sembahan mereka hancur. Maka, tak pelak lagi, Ibrahimlah yang dituduh. Nabi Ibrahim a.s. akhirnya dipanggil dan diadili. Raja Namrud bertanya kepada Nabi Ibrahim a.s., “Apakah kamu yang menghancurkan patung-patung sesembahan kami?” “Aku pikir barangkali berhala besar itulah yang melakukannya. Bukankah kapak yang ada di lehernya yang membuktikan perbuatannya?” kata Ibrahim. “Mana mungkin berhala bisa berbuat seperti itu!” kata Namrud. “Kalau begitu mengapa engkau sembah patung yang tidak bisa berbuat apa-apa?” kata Ibrahim. Mendengar pernyataan Nabi Ibrahim a.s. itu, orang-orang yang menyaksikan banyak yang sadar. Selama ini mereka telah menyembah patung-patung yang tidak bisa berbuat apa-apa. Tidak bisa melihat, tidak bisa mendengar, tidak bisa bicara. Melihat keadaan demikian Raja Namrud makin murka. Raja Namrud akhirnya memutuskan bahwa Nabi Ibrahim a.s. harus dibunuh dengan cara dibakar hidup-hidup. Setelah kayu bakar dikumpulkan, Nabi Ibrahim a.s. diikat dan dilempar dengan alat pelontar yang membara. Api menjalar mendekati Nabi Ibrahim a.s. akan tetapi, ia tetap tenang. Hatinya bertawakal. Ia yakin Allah Swt. tak akan membiarkannya. Allah Swt. pasti menolong orang yang berjuang di jalan-Nya. Ketika api menyala makin besar, Raja Namrud dan pengikutnya tertawa riang. Mereka menyangka bahwa Ibrahim telah hancur menjadi abu. Akan tetapi, betapa terkejutnya mereka melihat keajaiban yang tidak disangka-sangka. Setelah api padam, Nabi Ibrahim a.s. tiba-tiba berjalan keluar dari puing-puing pembakaran api dengan selamat tanpa luka sedikit pun. Allah Swt. menunjukkan kekuasaan dan kasih sayangnya kepada Nabi Ibrahim a.s. dan kaumnya.
2. MENELADANI NABI IBRAHIM A.S.
Dari kisah Nabi Ibrahim a.s. di atas, beberapa perilaku yang kamu bisa teladani dalam kehidupan sehari- hari antara lain:
- Selalu tunduk dan patuh kepada Allah SWT.
- Selalu berbuat baik kepada ayah dan ibu
- Sabar dan tabah dalam menghadapi cobaan.
- Mempunyai rasa ingin tahu yang besar dalam mencari jawaban atau ilmu pengetahuan.
- Berani menyampaikan kebenaran.
B. KISAH KETELADANAN NABI ISMAIL A.S.
1. KISAH NABI ISMAIL A.S.
Keluarga Nabi Ismail a.s.
Setelah berdakwah di Babilonia dan beberapa lama tinggal di Mesir, Nabi Ibrahim a.s. bermaksud pindah ke Palestina bersama istrinya. Karena lama tidak memiliki anak, kemudian beliau berdoa kepada Allah Swt. agar dikarunia anak yang saleh. Berkat doa itu, Ibrahim dikaruniai seorang anak laki-laki bernama Ismail. Ibu Nabi Ismail a.s. bernama Hajar.
Hijrah ke Mekkah
Dengan bertawakal kepada Allah Swt., Nabi Ibrahim a.s. meninggalkan rumah membawa Hajar dan Ismail tanpa tempat tujuan yang tertentu. Ia hanya berserah diri kepada Allah Swt. yang akan memberi arah kepada binatang tunggangannya. Setelah berminggu-minggu berada dalam perjalanan jauh, tibalah pada akhirnya Nabi Ibrahim a.s bersama istri dan anaknya Ismail di Mekkah. Di kota itu, Ka’bah didirikan oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail a.s. dan menjadi kiblat manusia dari seluruh dunia. Di tempat itu, Masjidil Haram sekarang berada.
Ditinggal di Tempat yang Gersang
Lelah masih belum hilang. Perintah Allah Swt. sudah datang kepada Nabi Ibrahim a.s. Di Mekkah, Hajar dan Ismail harus ditinggalkan, padahal tempat itu sangat gersang, tak ada air dan tanaman yang subur. Nabi Ibrahim a.s. mengatakan kepada istrinya bahwa ini adalah kehendak Allah Swt. dan harus bertawakal kepada-Nya. Hajar berkata, “Ke manakah Engkau akan pergi? Apakah Allah yang menyuruhmu melakukan hal ini?” Nabi Ibrahim a.s. menjawab, “Benar, Allah-lah yang menyuruh kita ke sini. Percayalah Allah Maha Penyayang, tidak mungkin menelantarkan kalian”.
Munculnya Air Zam-zam
Hajar mematuhi perintah Ibrahim dengan sabar. Ia makan dari bekalnya dan minum dari air yang ditinggalkan Nabi Ibrahim a.s. sampai habis. Beberapa hari kemudian, persediaan bekal sudah habis. Tak ada lagi makanan dan minuman. Hajar kebingungan, ke mana ia harus mencari makanan. Kebingungan bertambah manakala terdengar tangisan Ismail kehausan. "Hajar melirik ke kanan dan ke kiri, pandangannya ke sana kemari mencari air. Begitu gigihnya Hajar, ia berlari menuju bukit Safa barangkali bisa mendapatkan air, ternyata tidak ada air sedikit pun. Kemudian, ia pun berlari-lari kepayahan sampai tiba di suatu tempat lain yang bernama Marwah. Di sana, pun tidak ada air. Kejadian itu sampai berulang-ulang, bolak-balik sebanyak tujuh kali ia berlari antara bukit Safa dan Marwah. Diriwayatkan bahwa Hajar berada dalam keadaan tidak berdaya dan hampir berputus asa. Namun, pertolongan Allah Swt. datang kepadanya. Atas kekuasaan Allah Swt. melalui Malaikat Jibril, keluarlah mata air Zam-zam. Air itu dapat memenuhi keperluannya sehari-hari.
Pengorbanan Nabi Ismail a.s.
Nabi Ismail a.s. adalah anak yang patuh dan taat pada perintah Allah Swt. serta hormat kepada orang tuanya. Ketaatan dan kepatuhan Nabi Ismail a.s. diuji oleh Allah Swt. Ketika Nabi Ismail a.s. menginjak usia remaja, Nabi Ibrahim a.s dan Hajar diuji oleh Allah Swt. Peristiwa ini dijelaskan dalam al-Qur’an surat as-Saffat ayat 102-111, yaitu: "Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata, "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka, pikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai Bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu. Insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar." (ayat 102) "Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya)." (ayat 103) "Dan kami panggillah dia: "Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik." (ayat 104-105) "Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata." (ayat 106) "Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar". (ayat 107) (Sesudah nyata kesabaran dan ketaatan Ibrahim dan Ismail a.s. maka Allah Swt. melarang menyembelih Ismail dan untuk meneruskan kurban. Allah Swt. menggantinya dengan seekor kambing. Peristiwa ini menjadi dasar disyariatkannya kurban yang dilakukan pada Hari Raya Haji). "Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian, (yaitu) Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim." (ayat 108-109) "Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik." (ayat 110) "Sesungguhnya ia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman." (ayat 111) Dan inilah asal permulaan sunah berkurban yang dilakukan oleh umat Islam pada setiap hari raya Idul Adha tanggal 10 Zulhijjah.
Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s. Membangun Ka’bah
Pada satu ketika, Nabi Ibrahim a.s. menerima wahyu dari Allah Swt. agar membangun Ka’bah. Hal itu disampaikan kepada anaknya. Nabi Ismail a.s. berkata, “Kerjakanlah apa yang diperintahkan Tuhanmu kepadamu dan aku akan membantumu dalam pekerjaan mulia itu.” Allah Swt. berfirman dalam al-Qur’an surat al-Baqarah Ayat 127: "Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." Mulailah keduanya membangun Ka’bah hingga selesai dan tempat Nabi Ibrahim a.s. berdiri ketika itu dikenal dengan Maqam Ibrahim. Kemudian, Allah Swt. memberi wasiat kepada Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s. untuk membersihkan Ka’bah dari kotoran, perbuatan syirik dan penyembahan berhala untuk orang-orang yang tawaf, yang i'tikaf, yang ruku' dan yang sujud.
2. MENELADANI NABI ISMAIL A.S.
Dari kisah Nabi Ismail a.s. di atas, beberapa perilaku yang kamu bisa teladani dalam kehidupan sehari- hari antara lain:
- Taat kepada Allah SWT
- Ikhlas beramal karena Allah SWT
- Hormat dan patuh kepada orang tua
- Sabar dan tabah saat menghadapi cobaan
- Rela berkorban
- Tidak mudah terpengaruh oleh orang lain
III. KEGIATAN PENUTUP
Demikian pembelajaran hari ini, semoga apa yang kita pelajari menjadi ilmu yang bermanfaat untuk diri kita dan orang-orang di sekitar kita.
Anak-anak salih saliha selalu ingatlah untuk rajin salat lima waktu, membaca Al-Qur’an, berbakti kepada kedua orang tua dan berbuat baik kepada sesama.
Selanjutnya kerjakan tugas di bagian penilaian.
Anak-anak, persiapkan diri kalian menghadapi Penilaian Akhir Tahun dengan rajin belajar dan berdoa.
Dan mari kita sempurnakan pertemuan ini dengan membaca Hamdalah, surah al- ‘Asr dan doa kafaratul majlis.
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ
وَبِاللهِ التَّوْفِيْقُ والهِدَايَة
وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
PENILAIAN
A. PENGETAHUAN
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan baik dan benar!
- Sebutkan keteladanan yang bisa kita contoh dari Nabi Ibrahim, a.s. dalam kehidupan sehari-hari!
- Sebutkan keteladanan yang bisa kita contoh dari Nabi Ismail, a.s. dalam kehidupan sehari-hari!
B. KETRAMPILAN
Ceritakan kisah keteladanan Nabi Ibrahim a.s. atau Nabi Ismail a.s. melalui video atau rekaman suara lalu kirim ke guru kalian!
Casino Lake Tahoe by Marriott Hotels - Mapyro
ReplyDeleteFind the BEST Casino Lake Tahoe in 영천 출장안마 Stateline, NV with information 대전광역 출장안마 and reviews. Book 광양 출장마사지 the hotel with real traveler reviews, ratings and 청주 출장마사지 latest pictures. 광명 출장안마 Rating: 3.9 · 10 votes